Walaupun para wisatawan lebih meminati tempat wisata alam. Namun buat para pelancong sejati pastinya tidak boleh lupa juga akan tempat-tempat wisata sejarah. Oleh sebab dari tempat wisata sejarah itu juga lah kita bisa mengenal sejarah bangsa Indonesia. Bila pada artikel selanjutnya admin akan mengulas beberapa tempat wisata sejarah seperti Museum Fatahillah dan Museum Nasional Indonesia. Pada saat ini kita akan lebih mendalami lagi salah satu tempat wisata sejarah yang tidak kalah membanggakannya buat kita sebagai warga Negara Indoensia yakni Museum Wayang.
Museum yang masih terletak di kawasan kota Tua Batavia ini merupakan salah satu museum yang hampir dilupakan para wisatawan. Museum Wayang ini berdekatan dengan Museum Fatahillah, Museum Bank Indoensia, Museum Bank Mandiri, dan Museum Keramik. Di museum ini terdapat berbagai aneka wayang dari seluruh penjuru Indonesia dan dunia. Ada wayang-wayang dari sunda, jawa, Bali, lombok serta ada juga beberapa wayang dari negara luar seperti Malaysia, Kamboja, Prancis, India, dan lain-lain. Di museum ini juga terdapat kurang lebih 5.147 wayang yang disimpan baik di dalam museum. Wayang-wayang itu didapat dari hibah, pembelian, sumbangan, dan titipan.
Kata wayang sendiri sebetulnya berasal dari kata “bayang-bayang”. Dimana dulu wayang digunakan untuk berkomunikasi dengan para roh leluhur dengan perantaranya yaitu seorang dalang. Namun wayang ini akhirnya berkembang menjadi hiburan, sarana komunikasi, dan budaya.
Gedung Museum Wayang ini mempunyai keunikan tersendiri. Bangunannya yang bergaya Belanda dan Eropa ini memang sudah beberapa kali mengalami perombakan. Yang akhirnya pada tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu untuk dijadikan sebuah museum.
Pada saat kita memasuki musem Wayang ini, kita akan disambut dengan dua patuh ondel-ondel sebagai ciri khas ada betawi. Di museum ini terdapat berbagai wayang mulai dari wayang kulit, wayang golek, serta wayang topeng. Selain itu, alat-alat seputar perwayangan juga ditampilkan di museum ini. Mulai dari alat untuk pencahayaan ketika penampilan wayang kulit. Alat-alat musik yang biasa digunakan ketika penampilan wayang seperti gamelan dan lain-lain dapat kita temuka di museum ini.
Ketika para pengunjung sudah puas mengelilingi museum ini, kita bisa beristirahat di Taman Museum Wayang yang terletak di tengah gedung lantai dasar. Di taman itu juga terdapat prasasti-prasasti peninggalan sejarah. Sayang sekali jika kita mengunjungi museum ini tapi tidak menikmati taman di museum wayang ini juga.
Di dekat pintu keluar, terdapat juga para penjual cendramata yang menjual berbagai cendramata khas museum wayang seperti wayang-wayang kulit, wayang golek, wayang topeng, serta cendramata lainnya. Wayang-wayang itu bisa dijadikan cendramata untuk keluarga bila kita pulang nantinya.
Letak Museum Wayang ini tepatnya terletak di Jalan Pintu Besar Utara No.27 Jakarta Kota. Museum ini mulai buka dari jam 09.00 – 15.00 WIB, dan bila kita mau masuk cukup dengan membayar tiket Rp 2.000 untuk dewasa, Rp 1.000 untuk mahasiswa dan Rp 6.00 untuk anak-anak. Biaya yang sangat murah buat sebuah tempat wisata sejarah di Jakarta. Namun buat datang ke musem ini juga kita mesti memperhatikan beberapa hal seperti pada hari senin dan hari-hari besar museum ini tutup. Jadi pilih waktu dan moment yang tepat untuk menikmati tujuan wisata sejarah di Jakarta ini. Selamat jalan-jalan,