Pada waktu berkunjung kesuatu obyek wisata, kesehatan mesti dijaga. Seringkali waktu berwisata, Wisatawan harus mengkonsumsi makanan yang tersedia maupun sekedar mencoba kuliner setempat. Kejadian seperti sakit perut dan diare sebab salah makan pun menjadi hal umum yang kerap terjadi ketika melaksanakan perjalanan.
Sebuah hasil studi dari Amerika Serikat yang dikeluarkan U.S. Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa lebih dari 10 juta pelancong yang melakukan perjalanan wisata keluar negeri jatuh sakit, umumnya diare, akibat mengonsumsi suatu minuman atau makanan.
Ketahui siapa yang memasak. Cari tahu orang di belakang makanan yang disajikan, mulai dari juru masak sampai pelayannya. Cukup perhatikan saja apa yang dikenakan mereka termasuk cara menangani makanan tersebut.
Contohnya, apakah rambutnya diikat, mengenakan sarung tangan plastik, tangan dan kuku yang bersih. Pun perhatikan apakah juru masak makanan juga merangkap kasir. Alias membuat makanan dengan tangan telanjang, lalu detik kemudian menerima uang dari pelanggan.
Perhatikan pula apakah pelayan saat menyajikan makanan sambil merokok, mengunyah permen karet, bersin atau batuk dekat makanan. Jika hal-hal ini terjadi, sebaiknya hindari makan di tempat tersebut.
Ramaikah tempat itu? Saat mencari warung pinggir jalan di sebuah destinasi, cara termudah adalah melihat kerumunan pembeli. Penduduk lokal pun pasti akan jatuh sakit jika makan makanan yang tidak higienis dan tak akan kembali lagi ke warung makan yang dicurigai membuat mereka sakit. Jadi, pilih warung yang ramai.
Hindari makanan mentah. Sebisa mungkin saat melancong ke negara lain ataupun daerah lain, hindari makan makanan mentah, misalnya seperti salad atau sayuran mentah. Susu murni dan jus buah segar juga sebaiknya jangan diminun. Makanan kering seperti roti bisa menjadi pilihan aman.
Hindari pula makanan yang terlalu banyak disentuh atau terlalu banyak menggunakan tangan saat proses pembuatannya. Pilihan makanan yang direbus memang lebih baik.
Makanan berempah dan asam. Beberapa orang memang bisa sakit perut jika makan makanan terlalu pedas. Namun, makanan dengan cabai atau rempah-rempah seperti kunyit, berfungsi sebagai anti bakteri.
Pilih juga makanan dengan buah yang asam, seperti jeruk atau nanas. Makanan-makanan ini menjadi pilihan lebih aman saat melancong.
Rebus air. Air keran di beberapa negara memang bisa langsung diminum. Namun, banyak negara seperti halnya di Indonesia, air keran tak aman untuk diminum.
Oleh karena itu, biasakan merebus terlebih dahulu air keran sebelum diminum. Hal ini berlaku pula di negara-negara yang memiliki air keran siap minum. Jika Anda berada di daerah dengan sumber air yang meragukan, baiknya direbus saja terlebih dahulu.
Hindari juga mencampur minuman dengan air keran ataupun es batu. Anda tidak akan pernah tahu es batu tersebut terbuat dari sumber air mana. Lebih baik Anda memilih minuman yang disajikan dengan air panas, seperti teh panas atau kopi panas yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Satu hal lain yang perlu diperhatikan, tidak semua air mineral botolan aman. Oleh karena itu, pilih merek yang terpecaya di negara tersebut dan pastikan segelnya masih terpasang. Air mineral dispenser juga patut Anda curigai. Rebus saja terlebih dahullu air dari dispenser.
Cuci bahan terlebih dahulu. Jika Anda membeli sayuran atau buah segar untuk dimakan di perjalanan, pastikan Anda mencucinya terlebih dahulu sebelum memakannya. Selain dicuci, kulit buah juga sebaiknya Anda kupas terlebih dahulu.
Jangan lupa mencucinya dengan air mineral botolan jika Anda tidak yakin air di kawasan tersebut bersih atau tidak. Namun, bila kondisi mencuci sayuran atau buah tidak memungkinkan, maka pilihlah buah-buahan yang kulitnya tidak bisa dimakan, contohnya adalah pisang.
Makanan panas dan makanan dingin. Makanlah makanan panas dalam keadaan panas dan makanan dingin dalam keadaan dingin. Oleh karena itu, misalnya makanan yang Anda pesan seharusnya disajikan dalam keadaan panas, maka pastikan makanan tersebut panas saat disuguhkan di hadapan Anda.
Begitu juga sebaliknya, makanan yang harusnya disajikan dalam keadaan dingin. Jika tidak, maka makanan tersebut tidak aman untuk disantap.
Aturan satu jam. Jangan mengonsumsi makanan yang telah dibiarkan terbuka selama lebih dari satu jam, terutama jika suhu udara atau suhu ruangan begitu panas, yaitu suhu di atas 32 derajat celcius.
Bersihkan peralatan. Kuman hidup lebih lama di benda-benda tak berpori seperti plastik. Saat melakukan perjalanan di pesawat, kereta api, dan bus, bersihkan terlebih dahulu meja makan, senderan tangan, maupun pintu kamar mandi. Gunakan tisu basah untuk membersihkannya.
Kerjakan hal yang sama saat di hotel. Lap terlebih dahulu saklar lampu, remote televisi, pegangan pintu kamar mandi, dan telepon. Jangan lupa cuci terlebih dahulu peralatan makan yang tersedia di dalam kamar hotel seperti gelas, sendok, piring, dengan air panas.
Sedotan. Di tempat-tempat makan yang tak terlalu terjamin kebersihannya, biasakan menggunakan sedotan saat minum. Hindari meminum langsung dari bibir gelas maupun menegak langsung dari botol. Namun, perhatikan pula apakah sedotan yang disediakan adalah sedotan yang masih baru.
Peralatan makan sendiri. Bila Anda berkunjung ke negara-negara berkembang, maupun beberapa negara yang higienitasnya tak tejamin, ada baiknya Anda membawa peralatan makan sendiri.
Sekarang ini sudah banyak dijual peralatan makan yang khusus didesain buat dibawa bepergian. Ukurannya lebih kecil dan ringkas. Anda bisa membawa tempat minum, sendok, garpu, sumpit, sampai sedotan yang bisa dipakai kembali.